
Seperti itulah kadang-kadang saya mendapat kilasan inspirasi. Salah satunya ketika mengepel. Sedikit absurd memang. Selain itu, akhir-akhir ini saya sedang berusaha menikmati sensasi minum kopi. Bukan sekedar minum kopi. Berharap mendapat sebuah inspirasi. Membayangkan minum kopi di kafe-kafe estetik. Menyeruput kopi dengan perlahan sambil memandangi ruangan bernuansa cozy. Ahh padahal kopinya biasa saja. Sebenarnya saya yang tidak bisa menikmati kopi.
Jujur, saya tidak terlalu menyukai kopi. Apalagi di malam hari. Saya bisa melek semalaman gara-gara minum kopi. Tapi saya menyadari dan mengakui nikmatnya ngopi sambil nulis. Bukan rasanya, tapi suasananya sambil membayangkan sebuah inspirasi. Kenapa bukan kopinya? saya doyan, hanya saja saya bukan pecinta kopi. You see? inspirasi itu sangat mahal, dari sebuah inspirasi mampu menghasilkan ide, dan dari ide mampu menghasilkan inovasi yang bernilai fantastis.
Teruntuk dirimu yang bingung dengan pikiranmu sendiri. Setiap hari penuh keresahan. Banyak mencoba ini itu, Tak apa, itu berarti kamu senang mencoba hal-hal baru. Itu labil namanya! Itulah saya. Kamu juga? merasa melakukan ini itu dan ganti-ganti tidak jelas? Kita sama. Kalau tidak, mungkin fase kita berbeda.
Hidup selalu dihidangkan pilihan yang terkandang terasa berat untuk memilih. Mungkin tidak terpaksa, pilihan itu adalah sebuah test seberapa dewasa sikapmu. Sebuah algoritma yang terus menghasilkan tindakan.
Dirimu itu penting, karena hidupmu bukan hanya tentang dirimu saja. Kamu butuh orang lain, dan orang lain tentu juga membutuhkanmu. Ketika kamu membayangkan seandainya saja eksistensimu tidak ada, ceritanya mungkin lain. Algoritma Tuhan tidak pernah salah, karena keberadaanmu bukan tanpa alasan. Kau penting, kau dibutuhkan, dan kau berharga. Tapi itu semua tergantung pada dirimu. Diri sendirilah yang membuatmu berguna. Kuncinya adalah Kamu harus bisa berguna bagi orang lain, tentu dalam hal yang positif, ATAU kau hanya seorang pecundang dan jadi beban.
Bersyukur bukan soal kompetisi, nunggu punya segalnya baru bersyukur. Iya kalau jadi bisa bersyukur. Bersyukur adalah kunci dari segalanya. Suasana hati itu dinamis, berubah-ubah. Situasi yang berbeda juga membuat suasana hati berbeda pula, yang menjamin integritasmu adalah dirimu sendiri.
Ketika sudah punya segalanya lalu apa? ingin yang lain. Punya segalanya itu omong kosong. Segalanya berarti tidak ada. Keinginan itu tak pernah berujung. Padahal, bersyukur ya bersyukur saja, datangnya dari hati, atas apa yang kita punya tanpa melihat yang lebih rendah tanpa tergoda oleh derajat yang lebih tinggi. Bersyukur bukan kompetisi.
Saya beruntung punya teman yang selalu memberi saya motivasi. Walau terkadang saya selalu saja berpikiran pesimis. Pesimis yang selalu ada di dalam kepala. Kamu tidak perlu takut gagal sebelum memulai sesuatu. Kamu hanya perlu bertindak.
Hal yang paling saya takuti adalah ketika orang lain melihat saya dalam keadaan suasana hati yang tidak baik-baik saja. Anxiety berlebihan ketika di antara orang-orang. Sedikit berbicara, cemberut. Bukannya tidak ramah dengan mereka, kadang-kadang orang tidak selalu paham dengan pikiran kita. Bukan punya masalah dengan mereka, padahal sedang berjuang menaklukan diri sendiri. Lagi-lagi kita memang harus punya pikiran yang positif.
Selalu berpikiran positif
Susah-susah gampang untuk selalu berpikiran positif terhadap diri sendiri. Akan selalu ada pemicu-pemicu di sekitar kita yang bisa membuat kita berpikiran negatif. Pikiran yang positif dapat membantumu lebih semangat menjalani hidup, dan terbebas dari tekanan. Saya yakin kamu mampu, kamu hebat.
Situasimu mungkin rumit. Susah untuk memulai lagi dari awal. Ingat, hidupmu bukan hanya tentang dirimu, tapi harus berguna bagi orang lain. Itu kuncinya untuk berpikiran positif. Ketika kamu berguna dan berpartisipasi membangun dalam kebaikan, artinya nilai-nilai positif sudah ada dalam dirimu. Trust me, pikiran yang negatif hanya akan membuat suasana hati menjadi negatif pula, murung dan berujung setres. Mulailah dengan hal-hal yang sederhana dengan lebih sering tersenyum dan berpikiran lebih terbuka.
Optimis itu sangat Penting
Saya tumbuh dan berkembang layaknya sebagai anak pada umumnya. Tragisnya, sekarang saya bahkan tak mampu menemukan cerita-cerita indah sewaktu masih kecil. Saya tumbuh dalam didikan yang cukup baik, namun dengan mental dan rasa optimis yang ciut. Pentingnya optimis adalah sebuah kunci untuk berani, bahan bakar untuk bertindak. Optimis sebenarnya tidak terikat waktu. Hanya saja, saat ini persaingan semakin sengit. Sedikit saja dirimu merasa ragu, sejatinya kamu berada di zona rawan kegagalan. Itu karena dirimu rapuh.
Pada akhirnya akan lelah dan mulai menerima diri, kemudian mulai berpikir lebih realistis. Asah skill yang kamu punya. Terlebih skill mu jarang dimiliki orang lain. Skill-mu adalah aset masa depan yang terus mendampingimu hingga sukses.
Pagi hari ..ngopi..sambil baca wejangan wejangan ini duh auto mood naik.. Di tunggu wejangan lainnya mase
BalasHapussyahdunya
Hapus